Waktu
masih di bangku SMP kalau tidak salah kelas II, Ada anak kampung sebelah
panggil saja namanya hartono, dia terlahir dari keluarga mampu, saat itu dia
sudah SMA kelas III, dengan postur tubuhnya yang tinggi, badannya yang gagah
dan dengan motornya GL PRO tahun 1996,
kelihatan gagah banget. Rasa hati ingin
memiliki namun apa daya bisa sekolah saja aku sudah untung. Aku hanya bisa
bermimpi “kapan bisa punya motor seperti punya Hartono ya” tiap kali motornya
melintasi depan rumah dengan suara khasnya, aku bergegas keluar dan hanya bisa
gelengkan kepala. Bisik hati kecilku “suatu saat aku pasti punya”
Setelah
lama kerja di proyek, aku selalu menyisakan tanya “kapan aku bisa kerja di
semarang, yang dekat dengan kampung halaman, dan kapan pun bisa pulang
sewaktu-waktu” seusai sholat tak lupa aku berdoa “Ya Alloh berikanlah aku
pekerjaan di Semarang, Agar aku bisa pulang sewaktu-waktu, dan berikanlah
pekerjaan yang lebih enak dari pada yang ku dapat saat ini, Amin” karena saat
itu saya bekerja di jakarta minimal 2 bulan baru pulang kampung. Akhir 2004 Alhamdulillah
Alloh mengabulkan Doa ku. Ada tawaran kerja jadi Office Boy (Maaf tak bisa
nyebutin tempatnya) dengan gaji tak seberapa aku terus menggeluti pekerjaan
itu, dengan alat sapu dan keranjang, setiap pagi saja harus membersihkan
halaman, ngepel, membersihkan kamar mandi dan sebagainya. Hampir 6 bulan saya
mulai menyisihkan uang gaji untuk di tabungkan, sedikit demi sedikit
Alhamdulillah 1 tahun bisa terkumpul 2 juta, gajiku tak seberapa tapi lumayan
dapat tambahan privat di salah seorang warga sekitar tempatku bekerja, dapat
tambahan, dan kalau malam dapat sampingan jualan pulsa elektronik di pinggir
jalan.
Ku buka lagi memory masa lalu tentang impian
punya motor GL PRO. Tapi belumlah cukup uang tabungan saya hanya dua juta
rupiah padahal harga motor GL PRO waktu itu sekitar 7,5 juta. Sambil merenung
dan berpikir bagaimana saya bisa mendapatkan motor tersebut dengan uang saya
yang masih sedikit, masih banyak
kekurangannya.
Tiba-tiba
ada konsumen yang beli pulsa, kemudain ia menawarkan tambahan modal untuk
usaha. Wah seandainya modal itu buat beli motor gimana tanyaku kepada konsumen
yang kebetulan menjadi karyawan di kawasan tempat saya jualan pulsa panggil
saja namanya pak budi. Setelah bincang-bincang ternyata bisa, dengan syarat
tertentu, Esok siang pun saya angsung mendatangi kantor tempat pak budi
bekerja, syarat sudah lengkap dan formulir pun sudah terisi tinggal tunggu uang
modal usaha itu cair, selang beberapa saat saya di panggil dan di berikan surat
perjanjian dan tanda tangan di atas matrai. Alhamdulillah uang modal usaha itu
pun cair tepat yang saya ajukan 5,5juta rupiah. Dengan catatan membayar
angsuran perbulan 500 lebih berapa saya lupa selama 10 bulan.
Setelah
uang di tangan aku langsung menghubingi teman-teman yang ada di semarang, “Ada
motor GL PRO yang mau di jual g” tapi dari teman-teman tak ada hasil, saya
terus muter di dealer-dealer sampai akhirnya dapat juga, GL PRO tahun 1997,
betapa senangnya saat itu. Dangan harga di bawah tafsiran, masih ada sisa uang
pinjaman lumayan bisa tambah modal jual pulsa.
tinggal mikir bagaimana cara mengangsurnya.
Lima
bulan terlewati dengan lancar saya membayar pinjaman sesuai dengan perjanjian,
dan motornya bisa aku pakai untuk apa saja termasuk refresing dan mempermudah
saya untuk keman-mana. Dengan kurun waktu dan kerja keras angsuran pinjaman itu
pun lunas usai sudah satu impian yang sudah di tangan. Dan aku berjanji tidak
akan menjual motor itu kecuali terdesak oleh keadaan, kalau pun saya jual harus
dapat yang jauh lebih baik dari motor itu, tapi kalu bisa beli lagi karena itu
motor impianku sewaktu kecil. Kan kujaga dan ku rawat. Ku tulis kisah motor
impianku sambil tersenyum melihat motor itu masih gagah sampai sekarang.
Kini
sudah hampir kurang lebih 5 tahun, motor itu mendampingi keendirianku, tinggal
cari pendamping yang bernyawa... he he. Sambil mengelus bodinya yang masih
mulus saya tersenyum sipu sendiri, dan berkata “Engkaulah bukti nyata dari satu
mimpiku” kini tinggal mewujudkan mimpi-mimpi yang lain. Sudahkah satu mimpi
anda jadi nyata???
0 comments:
Posting Komentar