Home » » Alasan Rosululloh Melarang Meniup Makanan Dan Minuman Yang Masih Panas

Alasan Rosululloh Melarang Meniup Makanan Dan Minuman Yang Masih Panas

Bismillahirrahmanirrahiim....

Seringkali kita melihat, seorang Ibu ketika menyuapi anaknya makanan yang masih panas, dia meniup makanannya lalu disuapkan ke anaknya. Bukan cuma itu, bahkan orang dewasa pun ketika minum teh atau kopi panas, sering kita lihat, dia meniup minuman panas itu lalu meminumnya.


Benarkan cara demikian? Cara demikian tidaklah dibenarkan dalam Islam, kita dilarang meniup makanan atau minuman.





Sebagaimana dalam Hadits Ibnu Abbas menuturkan, "Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya." (HR. At Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al- Albani).

Mengapa Meniup Makanan Di saat Masih Panas Tidak di Perbolehkan?
Berikut penjelasanya :
Jika kita meniup makanan yang masih panas, maka kita akan mengeluarkan gas CO2 dari dalam mulut. menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan karbondioksida akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam.

H2O + CO2 => H2CO3

Perlu kita tahu bahwa didalam darah itu terdapat H2CO3 yang berguna untuk mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah adalah Buffer (larutan yang dapat mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa H2CO3 dan dengan basa konjugasinya berupa HCO3- sehingga darah memiliki pH sebesar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut: CO2 + H20 HCO3- + H+
Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis.

Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.

Sedangkan Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.

Kembali lagi ke permasalahan awal, dimana makanan kita tiup, lalu karbondioksida dari mulut kita akan berikatan dengan uap air dari makanan dan menghasilkan asam karbonat yang akan mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah kita sehingga akan menyebabkan suatu keadaan dimana darah kita akan menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH dalam darah menurun, keadaan ini lebih dikenal dengan istilah asidosis.
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida.
Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.
Tetapi kedua mekanisme tersebut tidak akan berguna jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat. Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan bahkan kematian.

Nah itulah alasan mengapa kita tidak diperbolehkan meniup makanan dalam kondisi masih panas, yang ternyata sangat membahayakan jiwa kita.
Hal tersebut dalam Islam sendiri jelas sangat dilarang selain kurang etis (kelihatan serakah) juga tidak menunjukan kesabaran kita dalam menghapapi sebuah hidangan.

Meski terkadang berat “sabar” merupakan kunci dari sebuah keberhasilan, hal ini jika kita bisa aplikasikan maka kita akan terhindar dari sifat-sifat negatif sehingga imun meningkat dan membuat kita kebal terhadap serangan penyakit. Coba kita bercermin dari orang yang sabar pasti kelihatan muda dan sehat selalu.





Dan ingatlah juga bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam menyuruh kita ketika minum seteguk demi seteguk, jangan langsung satu gelas sambil bernapas di dalam gelas, hal ini juga dilarang. Nah, sekarang sudah tau kan hikmah dari hadist tersebut. Ternyata, jauh sebelum para ilmuwan menemukan teori ini, Rasulullah telah melarangnya terlebih dahulu. Meskipun tidak ada penjelasan layaknya ilmuwan jaman sekarang, tetapi apa yang beliau katakan sungguh luar biasa. Subhanallah..


Demikianlah ulasan yang saya sampaikan, mungkin bukan hikmah keseluruhan, karena Ilmu Allah tentu lebih luas dari ilmu manusia, bisa jadi itu adalah salah satu hikmah dari puluhan hikmah lainnya yang belum terungkap oleh manusia.




Dan satu yang terpenting gan sebelum makan dan minum yaitu
JANGAN LUPA BERDOA





Semoga sedikit info ini bermanfaat ^_^

0 comments:

Posting Komentar

Recent