Home » » SANG PENANTI

SANG PENANTI



Mungkin janggal kedengarannya, kenapa tidak sang pencari, atau sang pemimpi? Menurut saya ini yang menjadikan orang bertanya-tanya? Bukankah sang penanti kerjaannya hanya menanti?
Hmm TIDAKperlu di ketahui, inilah aku sang penanti, aku adalah aku bukan orang lain. Penanti itu makna umum dan mempunyai makna luas, mungkin juga kalian juga termasuk.
Sang penanti terlahir di dunia maya, tepatnya di akun facebook saya yang ku pakai sebagai Id yaitu “Azam Sang Penanti”, banyak pertanyaan terlontar dari comment-coment sahabat FB, “Apa sich yang kamu nanti, menanti apa sih, sampai kapan kamu menanti?” pertanyaan itu yang kerap membanjiri inbox dan statusku, namun lama kelamaan mereka tahu sendiri apa maksud dari nama itu.
“Dalam kesendirian ku ketika senja menghampiri, dan mentari pun mulai menepi, awan berarak bersama mega-mega merah, aku duduk di serambi malam, melambungkan angan, melepas penat membuang gundah, menatap selaksa alam di tepian hari, mendengar gemuruh kehidupan bergumam di kaki-kaki langit, aku tersenyum dalam penantian, menanti saat memanggilku tuk beranjak, bersujud di hadapan-Nya, dan melabuhkan segala kerinduan yang Ia(Alloh) cipta”
Sebait penggalan puisi itulah tergambar, bahwa saat itu saya menunggu lantunan denting suara adzan maghrib. Saya sadari bahwa termasuk saat itu saya adalah sang penanti. Seiring bergulirnya waktu satu jam kemudian suara adzan terdengar lagi tanda datang waktu isya’, setelah semua aku alami setiap hari, ternyata saya semakin yakin bahwa sayalah sang penanti. Malam pun merambah begitu pekat, dalam sunyi aku bernyanyi, dalam sepi aku meniti, mencoba membuka tabir-tabir yang masih jadi misteri, menanti dan terus menanti sesuatu yang belum pasti. Ras nyaman dengan nama itu sudah melekat dalam diriku.
Esok pun terbangun denting alarm, datang pertanyaan menghampiriku, “Bangun apa tetap terlelap” hm jawab hati kecilku “Bangun” pijar mentari dan sejuknya embun pagi menantimu “bisik hati kecilku”, dan begitu terus menerus,.
Melihat kalender dan hitungan hari tanggal sudah menua, saya pun menanti upah yang semestinya aku dapat dari jerih payahku selama 30 hari. Dan masih banyak lagi alasan saya kenapa nama sang penanti aku gunakan. Seperti layaknya pasangan muda-mudi yang baru menikah tak lain kebanyakan dari mereka menanti buah hati dari cinta mereka. Seorang petani yang menanam benih-benih padi mereka di ladang dan sawah setelah beberapa waktu mereka pun menanti waktu panen. Ssaat bulan puasa seusai ashar mendekati bedug maghrib berbunyi apa yang kita lakukan? Bukankah kita menanti waktu tuk berbuka puasa. Kita semua ini adalah sang penanti.
Kata inilah yang saya pilih, terserah orang mau berkata apa, sayalah sang penanti, menanti kebagiaan dunia akhirat, dan terus menanti hingga lepas nyawa ini.
Di persimpangan jalan, dalam lelah aku terus melaju, menerobos sela-sela bisingnya jalanan, dalam hati berbisik “akulah sang penanti, kan terus meniti arti hidup ini” dan akhirnya saya sempurnakan dalam lagu.
Ku terbangun hangatnya sinar mentari
Dan beranjak ku hirup udara pagi
Terbasuh segarnya embun yang berseri
Ku buka mata dan dengar burung bernyanyi
Kulangkahkan kaki untuk menuju sebrang
Dan berharap temukan kebahagiaan
Walaupun sgala rintangan menghadang
Tak peduli semua harus ku terjang
Akulah sang penanti
Kan terus meniti arti hidup ini
Akulah sang penanti
Merajuk mimpi yang masih menjadi misteri
Gelombang pasang tak surutkan keyakinan
Untukku menggapai sebuah harapan
Meskipun badai hentikan perjalanan
Namun ku terus mencari sebuah jawaban
Dan saat asa terlihat jauh di mata
Laju semangat bara ku mulai menyala
kebahagiaan pun jelas begitu nyata
kan ku jaga dan berbagi untuk semua
akulah sang penanti
tersenyum walau terasa pahit di hati

Inilah sepenggal lagu perjalanan sang penanti
Selamat menikmati. Yang ingin punya lagu sang penanti hubungi saya. Inilah pilihan nama panggilan saya.
Panggilan anda siapa?

0 comments:

Posting Komentar

Recent